Hausbaca.com – Semua wanita sangat mengidamkan mempunyai payudara yang ideal agar terlihat seksi, namun disamping itu payudara yang kurang diperhatikan kesehatannya, tidak sedikit dari wanita yang mengalami penyakit tertentu seperti kanker payudara. Oleh karena itu sangat penting untuk juga memperhatikan kesetahan dan merawat kesehatan payudara.
Diagnosis dan pengobatan yang dini diketahui mampu membantu Anda menanggulangi penyakit, terutama kanker. Oleh karena itu, jangan anggap remeh pentingnya periksa payudara sendiri atau SADARI. Lakukan dengan cara mudah melalui SADARI dan SADANIS. SADARI merupakan salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada payudara. SADARI bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya
“Kesadaran wanita untuk mengusut payudaranya sendiri sangatlah penting. Jika sehabis melaksanakan periksa payudara sendiri, kalau merasa ada kecacatan konsultasikan lebih lanjut lagi. Karena kalau lebih permulaan terdeteksi maka ongkosnya juga akan semakin murah,” kata dr Walta Gautama, Sp.B (K) Onk, Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, terhadap detikHealth beberapa waktu kemudian.
Cara Merawat Kesehatan Payudara
1. Melakukan gerakan SADARI
Berikut ini yakni tahapan gerakan SADARI yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah:
1. Berdirilah tegak di hadapan cermin. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara atau perubahan pada puting.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara Anda, tarik siku ke belakang kemudian cermati kembali bentuk dan ukuran payudara.
3. Dengan ujung jari asisten, raba dan tekan area payudara dan cermati seluruh penggalan payudara kiri hingga pada pecahan ketiak. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan. Lakukan pola gerakan atas-bawah, gerakang melingkar dan gerakan lurus dari tepi payudara ke puting lalu sebaliknya.
4. Cubit kedua puting dan cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Jika ada cairan yang keluar maka konsultasikanlah kepada dokter.
5. Pada posisi tidur, taruh bantal di bawah pundak. Angkat lengan kanan ke atas, kemudian cermati payudara kanan dan kerjakan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Ulangi langkah ini pada segi yang bertentangan untuk mencermati payudara sebelah kiri.
Gerakan SADARI dianjurkan dilakukan selama 7-10 hari, sehabis hari pertama menstruasi. Karena pada masa tersebut kepadatan payudara menyusut. Kegiatan ini juga dianjurkan dijalankan paling tidak sekali dalam 3 bulan.
2. Pemijatan Payudara
Payudara Anda pada dasarnya terdiri atas jaringan lemak, kelenjar getah bening, akses air susu dan saraf. Tidak seperti jaringan otot, jaringan lemak lebih rentan terhadap sumbatan balasan penumpukan racun dan hormon. Oleh alasannya adalah itu, dianjurkan untuk memijat lembut payudara secara berkala sirkulasi darah dan drainase kelenjar getah bening tetap tanpa hambatan. Tak perlu terlalu teknis, Anda bisa melakukannya sambil menerapkan SADARI.
3. Hindari Merokok dan Minum Alkohol
Rokok mempunyai efek yang jelek dan mampu meningkatkan risiko sejumlah kanker, tergolong kanker payudara. Berhenti dari kebiasaan merokok menjadi hal mutlak kalau Anda ingin terhindar dari risiko kanker payudara.
Begitu juga dengan minuman beralkohol. Studi memperoleh bahwa wanita yang sudah biasa minum minimal dua gelas minuman alkohol saban hari 50 persen lebih mungkin berbagi kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak mempunyai kebiasaan tersebut.
4. Hindari Penggunaan Pembesar Payudara
Payudara yang besar memang menjadi impian bagi sebagian perempuan. Tak heran aneka macam mekanisme rela dikerjakan untuk menerimanya, tanpa menimbang-nimbang lebih lanjut apa saja risiko yang mungkin terjadi.
“Operasi plastik pemasangan implan tidak akan menjadi aspek pemicu yang mengakibatkan berubahnya sifat sel. Lain halnya dengan pekerjaan-pekerjaan aspal acak adul suntik-suntik di salon atau di tukang suntik keliling yang menjajakan iming-iming suntik,” ujar dr Ahmad Fawzy, SpBP, staf pengajar khusus Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, dalam perbincangan dengan detikHealth.
Dituturkan dr Ahmad, setiap injeksi materi kimia yang tidak secara klinis medis aman dan tidak dijalankan oleh dokter seorang ahli bersesuaian, akan berisiko menghancurkan sel-sel di jaringan payudara. “Imbas akhirnya mampu berpotensi menjadi kanker,” imbuhnya.
5. Memakai Bra dengan Ukuran yang Pas
Risiko yang paling ancaman bila memakai bra yang terlalu sempit yakni dapat menyebabkan kanker payudara. Bra yang terlalu sempit dapat menghalangi pemikiran getah bening pada payudara, di mana hal ini mampu menjadi racun di payudara sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.
Namun demikian, teori yang menyebutkan bahwa pemakaian bra ketika tidur juga bisa mengakibatkan kanker payudara masih menjadi topik perdebatan. Beberapa studi menunjukkan hasil yang berlainan terkait hal ini, namun salah satunya menyebutkan bahwa pemakaian bra ketat ketika tidur bisa mengakibatkan kanker payudara.